Anytime now....

Aku masih di luar kamar.
Sendiri dan tidak pasti apa pintunya berselak dari dalam. 
Ataupun aku dilarang sama sekali membuka pintunya. 
Dulu pintunya transparent 
Hari ni gayanya pintu kecemasan kalis api/ Rintangan api. 
Kelihatan berat, protective dan tidak welcoming.

Di dalam kamar itu aku pasti. Ada keluarganya, kesayangannya, teman-teman akrabnya. Juga karier dan kehidupannya. Yang mungkin indah dan yang mungkin jelek.

Sedang aku masih di luar kamar. 
Sesekali dia membuka pintu dan menjenguk ku di luar ini. 
Bertanya khabar, atau terpaksa barangkali menegurku sekadar berbasi2 lantaran dia harus limpas di depanku. 

Apakah aku masih tegar menunggu di luar kamar ini?
Menunggu dijemput masuk olehnya dengan hormat dan rasa cinta. 
Atau menunggu dia putuskan supaya aku beredar agar tidak terhalang laluan di luar pintu kamar ini. 

Anytime I will leave soon. 
Now im still in stupid phase. Late move on maybe? 
Tuhan, gagahkan kakiku melangkah sambil membawa otak sarat dan emosi ini berlalu. 
Karena sudah terlalu lama ku berdiri di balik pintu kamar ini. 
Kakiku hampir kebas dan lenguh-lenguhnya sukar dimengertikan sesiapa. Lantaran degilnya hatiku memaku dirinya di sini. 

Kuatkan aku mencabut paku ini, biar berkecai biar berlubang jantung hatiku.
Karena aku pasti Tuhan lah Maha Penyembuh. Ameenn. 

-Miz Ezlin Fizrin-

Comments

Popular posts from this blog

cerita tak move on ego melangit

Orang Kecil dan Orang Besar

excitement itu sudah pudar